Persaingan kompetensi sumber daya manusia di era globalisasi semakin tajam menyebabkan perlunya peningkatan kemampuan sumber daya manusia setempat yang diakui memiliki kompetensi di bidangnya masing masing untuk menghindari marginalisasi tenaga kerja lokal.
Mengantisipasi hal tersebut maka hadirnya Lembaga Sertifikasi Profesi Telematika membawa angin segar bagi SDM yang bekerja di bidang telekomunikasi, multimedia dan informatika (telematika) untuk dapat memiliki sertifikat kompetensi dalam profesinya.
Pengembangan standar kompetensi kerja nasional dan sertifikasi profesi tenaga kerja sangat diperlukan, sejalan dengan perkembangan teknologi informasi dan komunikasi serta pertumbuhan kebutuhan akan tenaga profesional di bidang Telematika.
LSP Telematika dibentuk oleh pemerintah dan setelah terbentuk harus dilaksanakan oleh komunitas Telematika dan bersifat independen. Bertugas menyelenggarakan standarisasi kompetensi kerja, menyiapkan materi uji serta mengakreditasi unit-unit Tempat Uji Kompetensi dan menerbitkan Sertifikasi Kompetensi bidang Telematika.
KEUNTUNGAN SERTIFIKASI DI LSP-TELEMATIKA
LSP Telematika merupakan lembaga yang bersifat independen dan profesional dalam menyelenggarakan standarisasi, uji kompetensi dan sertifikasi bagi para profesional di bidang telematika. Dalam perkembangannya, LSP Telematika menjadi rujukan profesionalisme bagi industri telematika di dalam dan luar negeri.
Sertifikat yang dikeluarkan LSP Telematika merupakan bukti pengakuan atas kompetensi seseorang setelah melakukan uji kompetensi.
Materi uji kompetensi LSP Telematika disusun berdasarkan Standar Kompetensi Kerja Nasional Indonesia (SKKNI) yang sudah disahkan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi. Penyusun SKKNI merupakan ahli telematika yang berasal dari Departemen Komunikasi dan Informatika, Departemen Pendidikan, Kementrian Ristek dan beberapa perusahaan TI di Indonesia.
Dalam penyelenggaraan uji kompetensi, LSP Telematika menggunakan test engine dengan software yang integritasnya tidak diragukan lagi. LSP Telematika merupakan pemegang lisensi Automated Testing Software (ATS) di Indonesia. Ujian diselenggarakan dengan berbasis komputer yakni suatu tes yang dipandu dan dikerjakan melalui media komputer termasuk penilaiannya.
Keunggulan Uji Kompetensi LSP Telematika :
Metode ujian in aplication
Sistem penilaian Output Based Oriented
Penilaian hasil tes instan dan otomatis
Dapat disajikan dalam multi bahasa
Pemberian soal secara acak
Soal ujian terenkripsi
Laporan hasil ujian secara rinci
Integritas ujian terjaga
LANDASAN HUKUM LSP-TELEMATIKA
Lembaga Sertifikasi Profesi Telematika mempunyai landasan hukum :
Undang-Undang RI No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
Surat keputusan Badan Nasional Sertifikasi Profesi Nomor KEP-16A/BNSP/III/2006 tentang lisensi kepada Lembaga Sertifikasi Profesi (LSP) Telematika
Undang-Undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional
Peraturan Pemerintah No. 23 Tahun 2004 tentang Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP)
Peraturan Pemerintah No. 31 Tahun 2006 tentang Sistem Pelatihan Kerja Nasional
Surat Keputusan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. KEP-149/MEN/V/2005 tentang Akreditasi LSP Telematika
Pedoman BNSP 201, 202
TUGAS LSP TELEMATIKA :
Mengembangkan Standar Kompetensi Kerja
Membuat materi uji kompetensi
Pelaksana akreditasi Tempat Uji Kompetensi (TUK)
Menerbitkan Sertifikasi Kompetensi dibidang Teknologi Informasi dan Komunikasi
Memiliki tanggung jawab teknis dan administrasi atas implementasi, pembinaan dan pengembangan standar kompetensi Kerja dan sertifikasi kompetensi
Kegiatan kerja merujuk kepada Sertifikat ISO 17024
SISTEM KERJA LSP-TELEMATIKA
LSP TELEMATIKA
Jumat, 15 Januari 2010
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar